Posts

Showing posts from 2015

Angin, Pohon dan Daun

Hal yang paling sulit dilakukan adalah bagaimana cara kita mengendalikan diri. Kadang rasa penasaran dan rasa ingin tahu berlebihan menjadi tombak atas segalanya. Padahal cukup dengan selalu berpikir positif semuanya akan baik-baik saja. Sebaik hal yang diciptakan imajinasi diri. Kadang kamu lupa bahwa kamu bukan siapa-siapa hingga kamu menekankan ego sendiri untuk tidak dapat berpikir jernih. Kadang semua tak ada, bahkan kamu sendiri yang menciptakan imajinasi tak jelas itu seiring berjalannya waktu. Daun yang mengering akan tersapu dan dimakan oleh waktu. Seperti seorang yang mengganggu pikiranmu saat ini. Dia, pohon yang kokohpun akan berkutat pada semilir angin. Kamu adalah angin yang menerpa lembut pohon nan anggun yang telah diagungkan itu. Dia hanya berdiri, daun terjatuh dan diterpa oleh angin. Angin tidaklah dendam pada daun, ia hanya membawa daun ketempat yang seharusnya berada. Kadang ada daun yang merekat pada tanah dengan sengaja agar tak diterpa oleh angin. Kekokohan p...

Kerajaan Pelangi

Hai namaku jingga. Aku tinggal disebuah kerajaan yang bernama Pelangi. Kerajaan itu terdapat banyak desa hunian dimana tiap-tiap desa tersebut dipimpin oleh seorang raja ataupun ratu. Suatu hari pemimpin Kerajaan Pelangi mengadakan sebuah pesta. Di pesta tersebut Jingga bertemu dengan pangeran tampan dari Desa Punah. Namanya adalah Pangeran Putiha. Dipesta itu, Pangeran tampak terlihat memperhatikan tiap gerak-gerik langkah Jingga. Nampaknya orang setenang Jingga telah mencuri hatinya si Pangeran. Hingga akhirnya Pangeran mencoba mendekati si Jingga yang tampaknya membalas pandangannya. Dan kedekatan itu berlangsung hingga seusai pesta. Jingga dan Pangeran Putiha sering kali bertemu seusai pesta itu, kadang kala mereka menghabiskan waktu hanya sekedar makan malam ataupun berjalan menyusuri keindahan Kerajaan Pelangi. Karena merasa semakin dekat, Pangeran Putiha pun mengutarakan isi hatinya kepada Jingga, namun Jingga menolaknya. Jingga sebenarnya tak bermaksud untuk menolak P...

Lovelife latepost nov,22nd

Hai bintangku apa kabar? Lama sudah tak menyentuhmu, nampaknya kehadirannya mampu membuat aku melupakanmu dan menggantikan posisi itu. Memulai kisah baru, hari baru bersamanya sama seperti memulai semuanya dari 0, dari orang yang berbeda jua. Apakah endingnya akan sama? Tanggal dua puluh dua bulan november tahun dua ribu lima belas, ah secepat inikah! Ini ya cinta♥ Tak banyak harapan yang kan kupupuk untuk kini dan nanti, biarlah semua berjalan layaknya air yang mengalir dengan tenang dan damai seperti jiwa yang tengah mencinta dan tak ingin ada perpecahan. Biarlah ia mengalir deras namun pasti asal muasal darimana muaranya. Dia telah bernama. Sebut saja dia cinta. Aku malu pada bintang yang biasa menemaniku malam-malam itu. Bagai kacang yang lupa akan kulitnya, aku melupakannya dan menggantikan dia dengan seorang yang kusebut cinta, dengan seorang yang belum tentu se-setia bintang. Namun aku percaya Tuhan memiliki cara tersendiri untuk menyatukan umatnya, seperti ia yang menyatu...

r e s a h

Aku resah pada tanggung jawab yang ditumpahkan dengan sengaja, seolah orang-orang tak mau tau tentang hal itu. Aku lelah bergabung bersama mereka, bergabung bersama orang-orang yang hanya mengambil nilai manfaat dari berteman. Aku ingin pergi sejauh mungkin. Menapakkan kaki ketempat tinggi itu lagi. Memandang bintang yang terasa dekat. Merasakan tiada panasnya mentari dikala teriknya ia saat itu. Tanah yang berdiri diatas bumi, embun yang membekukan diri, angin yang menyayat hingga ke tulang, gelap yang menawarkan terang, pemandangan seindah bayangan kehidupan, seolah hal yang paling mengerti. Aku tak bisa marah, aku hanya bisa meneriakkan seisi sukma lalu menundukkan kepala. Kadang kala aku menangis. Seolah tak ada yang mau peduli. Are you friends? Real or not real? Aku tak bisa membedakannya lagi. Aku bingung pada kesenangan yang kalian genggam dan hanya mengajak tanpa merangkul. Kadang aku kalut saat kalian menumpahkan sebuah kesulitan dan merangkulku. Setipis itukah caramu bertema...

No title♥

Aku tak mau terbang terlalu tinggi. Aku takut ketika aku jatuh kebangkitan hanya akan menjadi sebuah angan. Mencintainya kini adalah bagian dari hidupku. Bahkan mengingatnya sudah menjadi kebiasaanku. Aku takut pada kata yang terlalu manis, semanis gula yang hambar karena terisi banyak air. Bersamanya, aku mampu melupakan segala asa yang kupunya. Bahkan rasa sabar sedetik saja dapat melunak karenanya. Aku mulai takut kehilangannya. Aku cemburu pada masa lalunya. Aku terlalu mengerti tentang dirinya hingga aku lupa bahwa yang manis memang hanya berada di awal. Aku takut cintamu yang kini begitu hangat akan padam ketika kau tahu bahwa hangatnya cintamu didatangkan oleh dalamnya cintaku. Seperti yang dulu, perjuangan seorang lelaki memang terletak diawal sedang wanita bergerak meradang mempertahankannya.  Kamu tahu betapa sulitnya aku mempercayai seseorang untuk masuk kedalam hatiku? Aku memiliki satu pertanyaan yang mungkin tak ingin kau jawab, sama seperti aku yang tak ingin menj...

Untukmu

Hai. Assalamu’alaikum untukmu yang tadi duduk disebelahku, menyapaku dan menatapku lalu membuka pembicaraan mengenai hal yang kuanggap kusut sedari dulu. Apa kamu tahu akan beratnya berpikir tentang sesuatu hal yang kamu sebut cinta itu? Aku seperti orang bodoh tadi, terdiam dan membisu nampaknya menjadi senjataku. Aku tak tahu apa yang kau pikirkan saat itu, apakah aku mengecewakanmu? Tawaran cinta yang kau berikan membuat aku terpaku. Apakah ini nyata? Aku sedikit aneh memang, namun bayangmu selalu hadir tak menentu. Aku tak mau menyebut ini cinta, terlalu cepat. Aku takut menyakitimu dan aku pun juga takut disakiti olehmu. Aku telah lupa caranya mencintai dan dicintai, namun tampaknya kau mulai mengajariku secara perlahan. Memulai semua dan melupakan kenangan yang telah kukubur jauh-jauh hari. Cinta? Teman hidup? Aku sedikit tertawa mendengarnya. Bukan karena tak menghargaimu, tetapi bukankah kata-kata itu terlalu familiar untuk kita yang tengah mendekat ini? Aku sempat menatap...

latepost nov,10th

Kamu tahu betapa indahnya menatap rembulan selepas mentari tenggelam. Indah sekali sungguh. Namun aku takut berujung pada kekecewaan yang biasa terjadi itu. Aku sering bertanya kepada Tuhan kenapa aku terlahir tak begitu sempurna padahal tujuanku hanya untuk membahagiakan mereka? Aku bahagia dengan ini. Bahkan tawa ini sering terpancing saat aku tengah mengingatnya. Dia hadir dan masuk kedalam mimpiku malam tadi. Aku heran makna apa yang tengah Dia berikan sampai seorang itu bisa masuk kedalam mimpi ini. Di tengah mimpi itu,  aku terlihat bahagia sekali layaknya seorang yang baru menemukan sosok kekasih. Ada yang sempat berkata bahwa berhati-hatilah. Aku bingung ditengah bahagia ini masih saja ada yang namanya sosok waspada. Bukannya hidup haruslah berjalan meski yang datang itu hal menyakitkan. Sebenarnya aku juga takut, dan akupun merasa malas menjalani sesuatu bersama orang yang mungkin salah, bersama ia yang mungkin bukan jodohku. Tapi sampai kapan aku harus berpikiran begini ...

latepost nov,3rd

Lucu sekali ketika kita memaksakan diri kita untuk menumbuhkan rasa cinta kepada seseorang, yang aku sendiri tak tahu siapa orang itu. Ketika aku melihat video itu, aku rindu masa-masa indahnya dicintai oleh yang kita cintai. Tapi cinta yang ingin kurajut ini bukan tuk bersamamu. Aku hanya merindukan sebuah cinta. Aku ingin sekali dirindukan seseorang. Aku ingin ada yang peduli saat aku sedang tersisih seperti saat ini. Aku butuh dukungan yang mampu mendorongku untuk tetap maju. Tadi aku membuka sebuah chat line in group, ada tawaran mengikuti sebuah seminar untuk para jomblo. Haha lucu memang, tapi ingin rasanya aku ikut. Andai jadwal itu tidak bertabrakan dengan acara nenek gombreng itu, pasti aku sudah diam-diam mendaftar. Lumayan kan cuci otak tentang cinta. Bukannya cinta dimasa kita itu diredam agar tak banyak orang yang mengetahui? Agar tetap dapat beristiqomah tanpa mengurangi nilai-nilai dari-Nya. Dokter speasialis cinta? Ha? Beneran ada ya, senyum sendiri liatnya. Kadang ses...

Musim Kabut Hatipun Berkabut

Jika aku disuruh memilih, disakiti atas cinta seorang kekasih atau cinta seorang sahabat, aku lebih memilih utk disakiti seorang kekasih. Tak pernah terlintas dimataku, melihatmu melontarkan kata2 hina, kata2 yang menyakitkan insan seorang manusia. Pikiranmu seolah dirasuk oleh sosok terkutuk itu. Sepertinya ia berhasil menguasai tubuhmu. Bahagiakah engkau atas sikapmu yang buruk itu? Sedang kamu menyalahkan kami yang tak tau apa2 ini. Mulutmu seolah mengobralkan kebenaran. Menyalahkan kami yang separuh tak memiliki kuasa ini. Setiap orang mungkin pernah salah. Tetapi bukannya kesalahan itu menjadi tombak evialuasi utk dapat dibenarkan? Jangankan berharap mendapat sikap baik darimu, setiap kata yang kami keluarkanpun menjadi sorotanmu untuk dapat diterjang dan dihantam. Begitukah caramu membenci seseorang hanya karena seorang itu memikirkan orang lain sementara orang itu bukan kamu tetapi 'kita' dan itupun hanya sejenak, tetapi kamu memperpanjangnya seperti harimau yan...

Salah

Kesalahan terbesar hari ini adalah mengapa aku mau dijemput olehnya. Raga ini seolah kaku, cinta itu tlah musnah sudah. Bukannya ingin membenci, tetapi bersamanya sesaat mengingatkan aku akan kehilangan sosok cinta. Mengingatkan segalanya tentang cinta, tentang rasa kebahagiaan dan yang paling kuingat ialah kepedihan saat-saat berusaha melupakan cinta itu. Rasanya ingin kuputar waktu agar aku tak bertemu dengannya kembali. Aku telah menikmati kesendirian ini sejak 8 bulan lalu. Aku telah hatam betul bagaimana ditinggalkan oleh mereka yang datang lalu pergi. Namun aku tak bisa apa-apa karena aku tahu bahwa tak selamanya orang yang memasuki kehidupanku juga harus memasuki hatiku. Aku tak bisa memaksakan seseorang yang aku sayangi untuk selalu bersamaku. Aneh sungguh. Aku memaksa diriku untuk selalu beretika baik terhadap mereka yang datang untukku namun hatiku memaksa untuk menolaknya. Bukan karena suatu kriteria, ini tentang cinta, tentang mereka yang mampu membuat hati ini nyaman. Saa...

Topeng

Mungkin telah tiba saatnya aku harus menyendiri sampai ada yang memaksaku untuk melangkah dalam kepastian. Saat ini aku benar-benar lelah akan segalanya, kehidupan ini seperti sedang merampas apa yang kumiliki. Aku selalu mencoba bangkit, tersenyum atas setiap lika-likunya, tapi tiap itu pula kegelapan menyergap menyantapnya. Sampai kapan aku harus mendramatisirkan apa yang tak seharusnya aku lakukan, topengku dimata kalian mungkin belum rusak. Namun aku telah lelah memakainya. Biarlah aku menjadi aku yang diam, kelam, seperti tak bernyawa. Kesadaranku ini mungkin hanya berlangsung sesaat, linangan yang berkubang sekarang ini mungkin hanya sementara. Namun penyepian ini selalu menghilangkan daya pikirku. Aku lelah terkurung dalam angan yang tak pernah kuinginkan. Kalian yang selalu kuimpikanpun tak mampu untuk membuka topeng itu. Bahkan aku saat ini tak mau tersadar. Ingin aku selalu terpejam dan membayangkan kebahagiaan. Hal rumit apapun ingin rasanya aku tendang. Untuk apa aku ter...

Friendship Again

Lagi-lagi untuk seorang sahabat yang kami sayangi dari dulu, kini hingga nanti. Aku bingung atas tali persahabatan yang tengah kita jalin saat ini. Nampaknya banyak perubahan dari diri kita yang kita sendiri sampai tak sadar siapa kita. Kamu tahu betapa bangganya aku atas kita. Tapi kau seolah mencoba untuk memadamkan semangatnya. Nasib kami mungkin tak sebaik kamu, yang sempurna atas rupa dan harta. Jabatan orang tua kami mungkin tak se-wah orangtuamu. Teman baikmu saat ini mungkin sama denganmu, pikiran kalian sama, lagi-lagi rupa dan harta. Begitukah caramu memandang seseorang? Lantas bagaimana Allah menilai kamu yang mempunyai akhlak seburuk itu? Sungguh aku tak dapat membayangkannya. Telingaku selalu berdenging saat kamu meneriakkan seisi dunia yang tengah kamu kejar itu. Kepalamu serasa mendongak keatas tiap kali menghadap kami. Kamu bukan artis sayang, dan kami bukan mereka yang mengejarmu, yang kami cintai namun tak apa untuk diperlakukan begitu saja. Buka matamu dan sadarla...

Terima Kasih Telah Menyadarkanku!

Nyatanya sekarang aku telah mengerti bahwa kamu bukanlah lagi seseorang yang pantas untukku indahkan. Menyayangimu saat itu adalah suatu kekhilafan yang kubawa pulang dari perinjakkan itu. Kau adalah seorang yang baru kukenal ditempat itu, bahkan disini dirimu masih berada dalam angan dan bayanganku. Aku tersadar sekarang  bahwa bayangan itu memanglah nyata, ia bukan makhluk yang pantas tuk kucinta. Ia adalah seorang yang kuanggap keluarga dan berharap memiliki perinjakkan yang sama kembali bila Tuhan penciptaku mengizinkannya lagi. Sebuah bukti nyata yang kulihat baru-baru ini mampu membuat hati ini bersedih. Tak usah kau tanya mengapa aku bisa bersedih, bahkan sampai bisa menghilangkan mood yang aku bangun sebagus mungkin, aku pun tak tahu mengapa itu bisa terjadi. Jiwa itu, raga itu, mengingatkan aku bahwa ia bukanlah orang yang sebenarnya aku tuju. Aku hanya terbawa perasaan hingga aku lupa bahwa yang seharusnya kulihat ialah kebahagiaan. Mengingatmu ialah petaku bagiku. Ber...

Oct'9th stories?

Hai cita, hai cinta! Aku hanya ingin mengabarkan bahwa hari ini aku baik-baik saja. Hari ini aku hanya disibukkan oleh tugas-tugas kampus yang mampu membuat wajahku yang comel ini setengah merengut (pede? Iya dong harus pede wkwk).  Heyhoo! Aku kemarin check on instagram si doi, eh ada upload-an video gitu, pas dibuka lagi dia lagi goes-goes gitu sama cewe cantik, banyak yang lain juga sih but yaaaaahh kok gue yang sewot sih! Aduh lucu banget sih, gemes jadinya sama diri gue sendiri-___- Stop gue guean! Ngapain juga aku mikirin dia, penting? Ya nggak lah. Yang penting harus dipikirin sekarang itu ya masa depan. Inget prinsip kuliah yang bener, jadi cewe yang berkualitas.  Hm bete deh aku rasanya kalo harus kuliah, pulang, nge-mall, dan lain lah pokoknya, pengen refreshing huaaah, pengen naik gunung lagi (cie wkwk), pokonya liburan lah. But, masih lama, mid aja belom apalagi liburan semesteran. Dan aku benar-benar berharap semoga minggu depan shortplanya bakalan jadi, buki...

Mengingat-Mu Indah

Betapa bahagianya aku ketika mengingat-Mu Ya Rabb, bersimpuh dihadapanmu seolah masalah itu tak pernah ada, melantukan Ayat Suci-Mu dengan indah seolah memberi petunjuk bahwa hidupku itu ialah bahagia. Bahagia butuh proses bukan? Buatkan aku semangat hidup yang seperti kurasakan ini Wahai Tuhan penciptaku, mengingat-Mu aku merasa tenang, bintang yang menemaniku itupun pasti tergantikan oleh-Mu. Jalanku masih panjang, sungguh. Namun ketenangan yang kudapatkan hari ini mampu membuat aku berpikir bahwa hidupku akan berjalan dari kini, esok sampai seterusnya. Jangan biarkan setan itu merasuk kedalam jiwa ini, yang menghanyutkan aku kedalam jiwa yang kelam, yang pernah kurasakan sebelumnya. Aku tak mau lagi merasakannya! Uang, jabatan, cinta yang selalu mengiangkan hati, larutkan aku dalam pikiran yang cemerlang Ya Rabb. Dunia seakan milikku ketika aku tersadar oleh-Mu. Namun aku pernah merasakannya, kemudian kembali. Semuanya berjalan begitu saja, baik buruk selalu kucerna. Sesungguhnya...

Disudut Kelas

Ingin rasanya aku selalu terpejam. Masa ini seakan membawaku kedalam keterpurukan. Aku lelah akan tuntutan, bahkan cemohan itu juga seakan ingin menghantui. Menahan sabar yang tak kunjung padam, rasanya ingin kurobek mulut itu! Aku selalu mencoba menjaga lisan yang pedih itu, sedang kalian selalu mengobralkannya. Aku juga tak mau seperti ini, butir mimpi itu takkan tergapai karenanya sedang kalian mengolok-oloknya. Tidak bisakah kalian mengerti perasaanku sedikit saja? Aku rapuh. Keindahan senja yang selalu kucaripun kini kuabaikan. Aku lelah dengan pahitnya hidup. Aku butuh kehidupan baru yang mampu membawaku dalam kedamaian. Ingin rasanya aku pergi mencari jati diri, ingin rasanya aku tabu siapakah aku sebenarnya, bukan hanya dimatamu bahkan dimataku sendiri. Aku ingin menemukan mereka-mereka yang benar mengerti tentang diriku, bukan hanya ada disaat aku senang, bukan yang selalu ingin dimengerti saja. Pengembaraan selalu mengajarkan aku arti perjuangan. Tapi saat aku kembali pada ...

Bintang

Aku rindu pada eloknya bintang malam itu. Kedatangan mereka seakan-akan ingin menemani kesendirianku. Aku seperti tak percaya lagi pada cinta yang datang, terlalu banyak hal yang menyakitkan jika aku mengingatnya. Bintang itu kuanggap sebagai pengganti kamu pangeran tak bernamaku. Kelak jika kau sudah bernama, bintang itu pasti cemburu karena sudah tergantikan olehmu. Kamu yang belum datang saat ini mungkin sedang dihalangi oleh bintangku, mereka takut aku melupakannya jika aku menemukanmu. Lucu ya ada bintang yang cemburu pada hati manusia. Seolah ingin jatuh namun takkan kugapai. Seperti aku yang memimpikan mereka namun dicampakkan. Aku heran dengan kesendirianku ini, kadang aku bingung membedakannya dengan kesepian. Sejujurnya aku benar-benar merindukan cahaya itu, tak seperti sekarang, padam. Aku ingin cahaya itu selalu datang menyinari kehidupanku yang kelam ini. Aku ingin mereka menjadi saksi atas kebahagiaanku nanti. Aku pernah bermimpi, sungguh. Aku bertemu dengannya, ia tam...

It's about love

Hai september! Masih jomblo aja nih, takennya kapan? hihi Ngomong-ngomong tentang pasangan hidup, cielah bahasa gue pasangan hidup haha. Maksudnya tentang cinta-cintaan lah hhee. Gue heran apa muka gue jelek amat ya sampe udah kayak jomblo akut gini. From feruary sampe sekarang september, ya september! Udah sekitar setengah tahun ya, lumayan juga:") Kadang ada yang suka, tapi akunya nggak. Kadang udah ada yang deketin eh baper terus ditinggalin. Sedih ya huuuuuuhu. Tapi jangan salah, pacaran dalam islam ga ada loh:p Gaya gue udah kayak sok alim aja, padahal ya gitu. Suka sepi sih, terus bisa menghibur diri. Datar aja terus, ya ujungnya ngerasa sepi lagi. Ngga munafik kan ya, kita butuh orang yang dicinta minimal buat kita tetep harus berjuang untuk terus hidup. Banyak wanita yang berjilbab panjang bahkan bisa dibilang syar'i gitu suka ngomongin kita-kita yang penampilannya ngga sebaik mereka 'pendapat mereka'. Apalagi kalo liat orang pacaran, banyak diantara m...

Ini sahabat?

Hai apakabar? Bicara tentang sahabat, sahabat kamu gimana? Apa ceritamu? Lucu ya hidup di era modern ini.  Gaya hidup anak muda udah pada kayak orang barat semua. Rambut di cat? hayo yang ngaku islam, wudhu nya sah nggak tuh? hehe. Ke cafe dikit dibilang gaul, padahal tuh cafe baru buka dan cuma sekali-sekali doang kesana. Banyak banget yang ngakunya kaya padahal emang kaya haha, ngga sih, ada juga yang rela mati-matian bohongin orang tuanya cuma buat dipandang hits. Beli barang mahal tiap minggu padahal masih kuliah belum pada kerja? Orang tuanya aja yang terima gaji cuma belanja tiap bulan sekali. Hebat ya anak muda zaman sekarang. Hmm kira-kira gaya hidupku ikut-ikutan gitu ga sih? Bisa ngomongin orang aja nih padahal kamu sendiri iya? Ya, aku sedikit ikut-ikutan. Cielah sedikit, emang bisa gitu? haha. Ya aku emang gitu juga sih, tapi Alhamdulillah masih dalam ruang lingkup yang sehat. Ngga sampe kayak mereka yang nipu orangtuanya tadi. Bisa-bisa bawa dirilah, ada d...

Cerita Dikit

Aku pernah merasakan pedih yang begitu dalam. Sedalam mataku menutup lalu meneteskan air mata itu. Aku tak tahu kepedihan apalagi yang akan kurasakan selanjutnya. Mampukah aku melewatinya, nanti dikemudian hari. Aku bingung dengan kehidupan keluarga ini, lain dari yang lain. Aku iri dengan kehidupan teman-temanku, begitu damai mereka merasakannya. Contoh kecil saja, i'm traveller. Aku suka berpergian kemana saja via apapun dan bersama siapapun (teman-temanku). Tiap kali sampai ditujuan bahkan masih diperjalanan, mereka selalu dihubungi dan ditanya kabarnya. Dan tiap kali moment itu muncul aku selalu menahan linangan air mata, ya aku iri pada mereka. Tak usah contoh itu, kita bagi kelingkup yang lebih kecil lagi, tiap pulang malem pun kalo bepergian kemana2 temenku teleponnya udah pada bunyi, lah aku?:') Lupakan itu, hanya hal kecil tak perlu terlalu dipikirkan. Aku bingung dengan keluarga yang hampir rapuh ini. Aku inget saat kecil papa ngajarin aku sama kakak ngaji, begit...

Lambat Laun Biasa

Aku sering mendengar cerita cinta orang lain. Lagi-lagi yang kuceritakan tentang cinta. Aku juga tidak tahu kenapa aku begitu, tiap kali mendengar kata itu ada banyak perasaan yang bersemayam dihatiku. Ciyee balik muncak kemarin baper ya, lanjut line-an trs bbman, asyik yaaa!♥ Tapi sayang itu cuma sementara doang, kasian deh aku huhuu:"D Inget deh waktu pertama kali kenal kamu dipelataran. Kita ngobrol bareng ditemenin sama api unggun, sesekali ada yang datang buat bergabung trs pergi lagi ninggalin kita berdua. Memang sih hal yang kita obrolin ga penting2 amat, sama layaknya orang yang baru kenalan. Hm inget juga deh waktu pagi2, kita sempetin buat upacara 17an dipuncak padahal masih ngantuk banget. Ohya, tenda kita sebelahan loh hehe. Waktu itu langkah kaki kamu buat kepuncak cepet banget, pengen banget rasanya ngejer tapi ga sanggup. Sesekali kamu duduk terus sempet ketemu lagi foto2 bentar gitu. Terus kamu ngilang lagi sampe akhirnya kita ketemu lagi dipuncak. Foto2 bareng ka...

Jalan-jalan Baper

Ulah perinjakan nih jadinya, baper. Tahu kan baper? Bawa perasaan haha. Kenal doi waktu di pelataran. Awal ceritanya sih gini.... Aku punya temen baru, grup baru, bahkan sekarang bisa dibilang keluarga baru. Kita punya hobby yang sama, "jalan-jalan" yang kebetulan diawali dengan mendaki. Hari itu, 14 Agustus 2015 kita berangkat dari palembang menuju pagaralam dari pagi sampe disana sore langsung stay di posko, mendaftar and blablabla. Keesokan harinya kita mulai pendakian, kira-kira pukul 7-8an lah kita berangkat. Start from Kampung IV, terus ke pintu rimba menuju shelter I. Nah diperjalanan menuju shelter I  itu, kita udah mulai liat mereka, susul-susulan gitu jalannya hehe. Pas tiba di shelter I, ntah apa ya kita sampe duluan. Terus kita masak-masak sebentar, istirahat cantik? hehe, kemudian pas mau lanjut ngedaki mereka sampe dan alhasil ga sempet buat kenal cuma sapa-sapaan doang sama layaknya kayak pendaki yang lain. Terus kita lanjutin perjalanan nih ya menuju shelt...

Surat Untuk Sahabat

Hello sahabatku tersayang -R- Sahabat yang aku kenal dari masa SMP, masa dimana kita masih polos, berponi dan suka foto aneh-aneh. Masa dimana kita belum mengenal make up dan belum mengarungi fashion. Masa dimana kita masih imut-imut kayak lumut. Masa dimana tidak ada yang merasa paling cantik dan paling berharta diantara kita. Masa dimana bermain adalah suatu yang paling bahagia. Sekarang kita udah sama-sama gede ya, sudah pada bisa pilih-pilih temen. Alhadulillahnya kamu masih pilih dan percaya kepadaku, sahabatmu. Aku sangat menghargai kepercayaan itu, menjalani setiap langkah persahabatan yang selama ini kita jalin. Meski beda SMA beda tempat kuliah, masih tersimpan waktu untuk kita selalu berkumpul menjalin silaturahmmi persahabatan yang indah. Aku bahagia dengan kebersamaan kita. Hei sahabat, mungkin permasalahan yang sedang kita hadapi saat ini adalah ujian untuk persahabatan kita. Aku berjanji akan terus menjaganya. Sikap dan perbuatanmu terhadapku yang saat ini "buruk...

Seseorang Untukku

Tanggal 25 hari apa sih? Natal ya? Haha nggak. Bukan 25 Desember yang aku maksud, tapi 25 Januari. Loh emg tanggal 25 Januari knp? Hm 25 Januari itu special date buat aku. It's the date when i taken with him♥♥ hehe Cepet banget move on nya? Loh ngapain bersedih terlalu lama? Toh hidup kita juga masih panjang kan. Ngapain nangisin dan mikirin org yg  slalu mau ngehempasin kita. Jangan bodoh. Kita cewe. Kalo cinta tulus sdh ngga dihargai cari cinta baru yg mampu menghargai. Move on! Move on itu indah bagi yg sukses melakukannya. Kayak aku. Kita bakal sadar kalo slm ini kita itu kayakkucing yg suka dibodohin sm pemiliknya. Yakin aja. Allah always beside me. Allah always beside me & Allah always beside me. Gimana sama pacar yang sekarang? Aku nyaman bgt sm dia. Dia itu orangnya baik, asik, pokoknya bikin nyaman deh. Aku paling ga suka kalo ditanya "knp suka sm dia?" Karena sayang & cinta itu ngalir guys, kayak kata armada nih ya "cinta itu but...