latepost nov,3rd

Lucu sekali ketika kita memaksakan diri kita untuk menumbuhkan rasa cinta kepada seseorang, yang aku sendiri tak tahu siapa orang itu. Ketika aku melihat video itu, aku rindu masa-masa indahnya dicintai oleh yang kita cintai. Tapi cinta yang ingin kurajut ini bukan tuk bersamamu. Aku hanya merindukan sebuah cinta. Aku ingin sekali dirindukan seseorang. Aku ingin ada yang peduli saat aku sedang tersisih seperti saat ini. Aku butuh dukungan yang mampu mendorongku untuk tetap maju. Tadi aku membuka sebuah chat line in group, ada tawaran mengikuti sebuah seminar untuk para jomblo. Haha lucu memang, tapi ingin rasanya aku ikut. Andai jadwal itu tidak bertabrakan dengan acara nenek gombreng itu, pasti aku sudah diam-diam mendaftar. Lumayan kan cuci otak tentang cinta. Bukannya cinta dimasa kita itu diredam agar tak banyak orang yang mengetahui? Agar tetap dapat beristiqomah tanpa mengurangi nilai-nilai dari-Nya. Dokter speasialis cinta? Ha? Beneran ada ya, senyum sendiri liatnya. Kadang seseorang butuh akan seminar itu, Cuma rasa gengsi yang mampu menolaknya. Bukankah tiap orang itu haus akan cinta? Tinggal berapa banyak orang tersebut dapat menghabisinya. Aku belajar banyak tentang kehilangan. Aku juga belajar bagaimana sebuah cinta itu tidak dihargai dan disentuh oleh pemiliknya. Lucu ya ketika kita merasa sakit akan cinta yang sebenarnya bukan menjadi milik kita seutuhnya. Bukankah cinta yang kita miliki hanya sebatas jodoh yang ditentukan oleh Tuhan, lantas mengapa banyak diantara mereka yang berkoar mencari cinta kesana kesini seolah takut hak untuk mencintai dan dicintai itu diambil?

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Sakit! Aku Rindu