No title♥
Aku tak mau terbang terlalu tinggi. Aku takut ketika aku jatuh kebangkitan hanya akan menjadi sebuah angan. Mencintainya kini adalah bagian dari hidupku. Bahkan mengingatnya sudah menjadi kebiasaanku. Aku takut pada kata yang terlalu manis, semanis gula yang hambar karena terisi banyak air. Bersamanya, aku mampu melupakan segala asa yang kupunya. Bahkan rasa sabar sedetik saja dapat melunak karenanya. Aku mulai takut kehilangannya. Aku cemburu pada masa lalunya. Aku terlalu mengerti tentang dirinya hingga aku lupa bahwa yang manis memang hanya berada di awal. Aku takut cintamu yang kini begitu hangat akan padam ketika kau tahu bahwa hangatnya cintamu didatangkan oleh dalamnya cintaku. Seperti yang dulu, perjuangan seorang lelaki memang terletak diawal sedang wanita bergerak meradang mempertahankannya.
Kamu tahu betapa sulitnya aku mempercayai seseorang untuk masuk kedalam hatiku? Aku memiliki satu pertanyaan yang mungkin tak ingin kau jawab, sama seperti aku yang tak ingin menjawab pertanyaan itu "mengapa engkau mencintaiku?" Apa ini hanya ambisi sesaat yang mungkin sifatnya hanya sementara dan berujung pada kecewa. Kau adalah orang yang hadir membangunkan mimpi-mimpi itu. Tersadar bahwa kisah kita ini nyata dan bukan telenovela. Aku bukanlah orang yang kau tuju, apalagi yang kau cari. Aku hanyalah orang yang kau temukan ditempat itu dengan mendatangkan sejuta harapan yang kupupuk kini. Entah mengapa, sejak saat itu aku selalu membayangkanmu.
Comments
Post a Comment