Musim Kabut Hatipun Berkabut
Jika aku disuruh memilih, disakiti atas cinta seorang kekasih atau cinta seorang sahabat, aku lebih memilih utk disakiti seorang kekasih. Tak pernah terlintas dimataku, melihatmu melontarkan kata2 hina, kata2 yang menyakitkan insan seorang manusia. Pikiranmu seolah dirasuk oleh sosok terkutuk itu. Sepertinya ia berhasil menguasai tubuhmu. Bahagiakah engkau atas sikapmu yang buruk itu? Sedang kamu menyalahkan kami yang tak tau apa2 ini. Mulutmu seolah mengobralkan kebenaran. Menyalahkan kami yang separuh tak memiliki kuasa ini. Setiap orang mungkin pernah salah. Tetapi bukannya kesalahan itu menjadi tombak evialuasi utk dapat dibenarkan? Jangankan berharap mendapat sikap baik darimu, setiap kata yang kami keluarkanpun menjadi sorotanmu untuk dapat diterjang dan dihantam. Begitukah caramu membenci seseorang hanya karena seorang itu memikirkan orang lain sementara orang itu bukan kamu tetapi 'kita' dan itupun hanya sejenak, tetapi kamu memperpanjangnya seperti harimau yan...