Posts

Showing posts from October, 2015

Musim Kabut Hatipun Berkabut

Jika aku disuruh memilih, disakiti atas cinta seorang kekasih atau cinta seorang sahabat, aku lebih memilih utk disakiti seorang kekasih. Tak pernah terlintas dimataku, melihatmu melontarkan kata2 hina, kata2 yang menyakitkan insan seorang manusia. Pikiranmu seolah dirasuk oleh sosok terkutuk itu. Sepertinya ia berhasil menguasai tubuhmu. Bahagiakah engkau atas sikapmu yang buruk itu? Sedang kamu menyalahkan kami yang tak tau apa2 ini. Mulutmu seolah mengobralkan kebenaran. Menyalahkan kami yang separuh tak memiliki kuasa ini. Setiap orang mungkin pernah salah. Tetapi bukannya kesalahan itu menjadi tombak evialuasi utk dapat dibenarkan? Jangankan berharap mendapat sikap baik darimu, setiap kata yang kami keluarkanpun menjadi sorotanmu untuk dapat diterjang dan dihantam. Begitukah caramu membenci seseorang hanya karena seorang itu memikirkan orang lain sementara orang itu bukan kamu tetapi 'kita' dan itupun hanya sejenak, tetapi kamu memperpanjangnya seperti harimau yan...

Salah

Kesalahan terbesar hari ini adalah mengapa aku mau dijemput olehnya. Raga ini seolah kaku, cinta itu tlah musnah sudah. Bukannya ingin membenci, tetapi bersamanya sesaat mengingatkan aku akan kehilangan sosok cinta. Mengingatkan segalanya tentang cinta, tentang rasa kebahagiaan dan yang paling kuingat ialah kepedihan saat-saat berusaha melupakan cinta itu. Rasanya ingin kuputar waktu agar aku tak bertemu dengannya kembali. Aku telah menikmati kesendirian ini sejak 8 bulan lalu. Aku telah hatam betul bagaimana ditinggalkan oleh mereka yang datang lalu pergi. Namun aku tak bisa apa-apa karena aku tahu bahwa tak selamanya orang yang memasuki kehidupanku juga harus memasuki hatiku. Aku tak bisa memaksakan seseorang yang aku sayangi untuk selalu bersamaku. Aneh sungguh. Aku memaksa diriku untuk selalu beretika baik terhadap mereka yang datang untukku namun hatiku memaksa untuk menolaknya. Bukan karena suatu kriteria, ini tentang cinta, tentang mereka yang mampu membuat hati ini nyaman. Saa...

Topeng

Mungkin telah tiba saatnya aku harus menyendiri sampai ada yang memaksaku untuk melangkah dalam kepastian. Saat ini aku benar-benar lelah akan segalanya, kehidupan ini seperti sedang merampas apa yang kumiliki. Aku selalu mencoba bangkit, tersenyum atas setiap lika-likunya, tapi tiap itu pula kegelapan menyergap menyantapnya. Sampai kapan aku harus mendramatisirkan apa yang tak seharusnya aku lakukan, topengku dimata kalian mungkin belum rusak. Namun aku telah lelah memakainya. Biarlah aku menjadi aku yang diam, kelam, seperti tak bernyawa. Kesadaranku ini mungkin hanya berlangsung sesaat, linangan yang berkubang sekarang ini mungkin hanya sementara. Namun penyepian ini selalu menghilangkan daya pikirku. Aku lelah terkurung dalam angan yang tak pernah kuinginkan. Kalian yang selalu kuimpikanpun tak mampu untuk membuka topeng itu. Bahkan aku saat ini tak mau tersadar. Ingin aku selalu terpejam dan membayangkan kebahagiaan. Hal rumit apapun ingin rasanya aku tendang. Untuk apa aku ter...

Friendship Again

Lagi-lagi untuk seorang sahabat yang kami sayangi dari dulu, kini hingga nanti. Aku bingung atas tali persahabatan yang tengah kita jalin saat ini. Nampaknya banyak perubahan dari diri kita yang kita sendiri sampai tak sadar siapa kita. Kamu tahu betapa bangganya aku atas kita. Tapi kau seolah mencoba untuk memadamkan semangatnya. Nasib kami mungkin tak sebaik kamu, yang sempurna atas rupa dan harta. Jabatan orang tua kami mungkin tak se-wah orangtuamu. Teman baikmu saat ini mungkin sama denganmu, pikiran kalian sama, lagi-lagi rupa dan harta. Begitukah caramu memandang seseorang? Lantas bagaimana Allah menilai kamu yang mempunyai akhlak seburuk itu? Sungguh aku tak dapat membayangkannya. Telingaku selalu berdenging saat kamu meneriakkan seisi dunia yang tengah kamu kejar itu. Kepalamu serasa mendongak keatas tiap kali menghadap kami. Kamu bukan artis sayang, dan kami bukan mereka yang mengejarmu, yang kami cintai namun tak apa untuk diperlakukan begitu saja. Buka matamu dan sadarla...

Terima Kasih Telah Menyadarkanku!

Nyatanya sekarang aku telah mengerti bahwa kamu bukanlah lagi seseorang yang pantas untukku indahkan. Menyayangimu saat itu adalah suatu kekhilafan yang kubawa pulang dari perinjakkan itu. Kau adalah seorang yang baru kukenal ditempat itu, bahkan disini dirimu masih berada dalam angan dan bayanganku. Aku tersadar sekarang  bahwa bayangan itu memanglah nyata, ia bukan makhluk yang pantas tuk kucinta. Ia adalah seorang yang kuanggap keluarga dan berharap memiliki perinjakkan yang sama kembali bila Tuhan penciptaku mengizinkannya lagi. Sebuah bukti nyata yang kulihat baru-baru ini mampu membuat hati ini bersedih. Tak usah kau tanya mengapa aku bisa bersedih, bahkan sampai bisa menghilangkan mood yang aku bangun sebagus mungkin, aku pun tak tahu mengapa itu bisa terjadi. Jiwa itu, raga itu, mengingatkan aku bahwa ia bukanlah orang yang sebenarnya aku tuju. Aku hanya terbawa perasaan hingga aku lupa bahwa yang seharusnya kulihat ialah kebahagiaan. Mengingatmu ialah petaku bagiku. Ber...

Oct'9th stories?

Hai cita, hai cinta! Aku hanya ingin mengabarkan bahwa hari ini aku baik-baik saja. Hari ini aku hanya disibukkan oleh tugas-tugas kampus yang mampu membuat wajahku yang comel ini setengah merengut (pede? Iya dong harus pede wkwk).  Heyhoo! Aku kemarin check on instagram si doi, eh ada upload-an video gitu, pas dibuka lagi dia lagi goes-goes gitu sama cewe cantik, banyak yang lain juga sih but yaaaaahh kok gue yang sewot sih! Aduh lucu banget sih, gemes jadinya sama diri gue sendiri-___- Stop gue guean! Ngapain juga aku mikirin dia, penting? Ya nggak lah. Yang penting harus dipikirin sekarang itu ya masa depan. Inget prinsip kuliah yang bener, jadi cewe yang berkualitas.  Hm bete deh aku rasanya kalo harus kuliah, pulang, nge-mall, dan lain lah pokoknya, pengen refreshing huaaah, pengen naik gunung lagi (cie wkwk), pokonya liburan lah. But, masih lama, mid aja belom apalagi liburan semesteran. Dan aku benar-benar berharap semoga minggu depan shortplanya bakalan jadi, buki...

Mengingat-Mu Indah

Betapa bahagianya aku ketika mengingat-Mu Ya Rabb, bersimpuh dihadapanmu seolah masalah itu tak pernah ada, melantukan Ayat Suci-Mu dengan indah seolah memberi petunjuk bahwa hidupku itu ialah bahagia. Bahagia butuh proses bukan? Buatkan aku semangat hidup yang seperti kurasakan ini Wahai Tuhan penciptaku, mengingat-Mu aku merasa tenang, bintang yang menemaniku itupun pasti tergantikan oleh-Mu. Jalanku masih panjang, sungguh. Namun ketenangan yang kudapatkan hari ini mampu membuat aku berpikir bahwa hidupku akan berjalan dari kini, esok sampai seterusnya. Jangan biarkan setan itu merasuk kedalam jiwa ini, yang menghanyutkan aku kedalam jiwa yang kelam, yang pernah kurasakan sebelumnya. Aku tak mau lagi merasakannya! Uang, jabatan, cinta yang selalu mengiangkan hati, larutkan aku dalam pikiran yang cemerlang Ya Rabb. Dunia seakan milikku ketika aku tersadar oleh-Mu. Namun aku pernah merasakannya, kemudian kembali. Semuanya berjalan begitu saja, baik buruk selalu kucerna. Sesungguhnya...

Disudut Kelas

Ingin rasanya aku selalu terpejam. Masa ini seakan membawaku kedalam keterpurukan. Aku lelah akan tuntutan, bahkan cemohan itu juga seakan ingin menghantui. Menahan sabar yang tak kunjung padam, rasanya ingin kurobek mulut itu! Aku selalu mencoba menjaga lisan yang pedih itu, sedang kalian selalu mengobralkannya. Aku juga tak mau seperti ini, butir mimpi itu takkan tergapai karenanya sedang kalian mengolok-oloknya. Tidak bisakah kalian mengerti perasaanku sedikit saja? Aku rapuh. Keindahan senja yang selalu kucaripun kini kuabaikan. Aku lelah dengan pahitnya hidup. Aku butuh kehidupan baru yang mampu membawaku dalam kedamaian. Ingin rasanya aku pergi mencari jati diri, ingin rasanya aku tabu siapakah aku sebenarnya, bukan hanya dimatamu bahkan dimataku sendiri. Aku ingin menemukan mereka-mereka yang benar mengerti tentang diriku, bukan hanya ada disaat aku senang, bukan yang selalu ingin dimengerti saja. Pengembaraan selalu mengajarkan aku arti perjuangan. Tapi saat aku kembali pada ...

Bintang

Aku rindu pada eloknya bintang malam itu. Kedatangan mereka seakan-akan ingin menemani kesendirianku. Aku seperti tak percaya lagi pada cinta yang datang, terlalu banyak hal yang menyakitkan jika aku mengingatnya. Bintang itu kuanggap sebagai pengganti kamu pangeran tak bernamaku. Kelak jika kau sudah bernama, bintang itu pasti cemburu karena sudah tergantikan olehmu. Kamu yang belum datang saat ini mungkin sedang dihalangi oleh bintangku, mereka takut aku melupakannya jika aku menemukanmu. Lucu ya ada bintang yang cemburu pada hati manusia. Seolah ingin jatuh namun takkan kugapai. Seperti aku yang memimpikan mereka namun dicampakkan. Aku heran dengan kesendirianku ini, kadang aku bingung membedakannya dengan kesepian. Sejujurnya aku benar-benar merindukan cahaya itu, tak seperti sekarang, padam. Aku ingin cahaya itu selalu datang menyinari kehidupanku yang kelam ini. Aku ingin mereka menjadi saksi atas kebahagiaanku nanti. Aku pernah bermimpi, sungguh. Aku bertemu dengannya, ia tam...

It's about love

Hai september! Masih jomblo aja nih, takennya kapan? hihi Ngomong-ngomong tentang pasangan hidup, cielah bahasa gue pasangan hidup haha. Maksudnya tentang cinta-cintaan lah hhee. Gue heran apa muka gue jelek amat ya sampe udah kayak jomblo akut gini. From feruary sampe sekarang september, ya september! Udah sekitar setengah tahun ya, lumayan juga:") Kadang ada yang suka, tapi akunya nggak. Kadang udah ada yang deketin eh baper terus ditinggalin. Sedih ya huuuuuuhu. Tapi jangan salah, pacaran dalam islam ga ada loh:p Gaya gue udah kayak sok alim aja, padahal ya gitu. Suka sepi sih, terus bisa menghibur diri. Datar aja terus, ya ujungnya ngerasa sepi lagi. Ngga munafik kan ya, kita butuh orang yang dicinta minimal buat kita tetep harus berjuang untuk terus hidup. Banyak wanita yang berjilbab panjang bahkan bisa dibilang syar'i gitu suka ngomongin kita-kita yang penampilannya ngga sebaik mereka 'pendapat mereka'. Apalagi kalo liat orang pacaran, banyak diantara m...