Posts

Showing posts from November, 2015

Kerajaan Pelangi

Hai namaku jingga. Aku tinggal disebuah kerajaan yang bernama Pelangi. Kerajaan itu terdapat banyak desa hunian dimana tiap-tiap desa tersebut dipimpin oleh seorang raja ataupun ratu. Suatu hari pemimpin Kerajaan Pelangi mengadakan sebuah pesta. Di pesta tersebut Jingga bertemu dengan pangeran tampan dari Desa Punah. Namanya adalah Pangeran Putiha. Dipesta itu, Pangeran tampak terlihat memperhatikan tiap gerak-gerik langkah Jingga. Nampaknya orang setenang Jingga telah mencuri hatinya si Pangeran. Hingga akhirnya Pangeran mencoba mendekati si Jingga yang tampaknya membalas pandangannya. Dan kedekatan itu berlangsung hingga seusai pesta. Jingga dan Pangeran Putiha sering kali bertemu seusai pesta itu, kadang kala mereka menghabiskan waktu hanya sekedar makan malam ataupun berjalan menyusuri keindahan Kerajaan Pelangi. Karena merasa semakin dekat, Pangeran Putiha pun mengutarakan isi hatinya kepada Jingga, namun Jingga menolaknya. Jingga sebenarnya tak bermaksud untuk menolak P...

Lovelife latepost nov,22nd

Hai bintangku apa kabar? Lama sudah tak menyentuhmu, nampaknya kehadirannya mampu membuat aku melupakanmu dan menggantikan posisi itu. Memulai kisah baru, hari baru bersamanya sama seperti memulai semuanya dari 0, dari orang yang berbeda jua. Apakah endingnya akan sama? Tanggal dua puluh dua bulan november tahun dua ribu lima belas, ah secepat inikah! Ini ya cinta♥ Tak banyak harapan yang kan kupupuk untuk kini dan nanti, biarlah semua berjalan layaknya air yang mengalir dengan tenang dan damai seperti jiwa yang tengah mencinta dan tak ingin ada perpecahan. Biarlah ia mengalir deras namun pasti asal muasal darimana muaranya. Dia telah bernama. Sebut saja dia cinta. Aku malu pada bintang yang biasa menemaniku malam-malam itu. Bagai kacang yang lupa akan kulitnya, aku melupakannya dan menggantikan dia dengan seorang yang kusebut cinta, dengan seorang yang belum tentu se-setia bintang. Namun aku percaya Tuhan memiliki cara tersendiri untuk menyatukan umatnya, seperti ia yang menyatu...

r e s a h

Aku resah pada tanggung jawab yang ditumpahkan dengan sengaja, seolah orang-orang tak mau tau tentang hal itu. Aku lelah bergabung bersama mereka, bergabung bersama orang-orang yang hanya mengambil nilai manfaat dari berteman. Aku ingin pergi sejauh mungkin. Menapakkan kaki ketempat tinggi itu lagi. Memandang bintang yang terasa dekat. Merasakan tiada panasnya mentari dikala teriknya ia saat itu. Tanah yang berdiri diatas bumi, embun yang membekukan diri, angin yang menyayat hingga ke tulang, gelap yang menawarkan terang, pemandangan seindah bayangan kehidupan, seolah hal yang paling mengerti. Aku tak bisa marah, aku hanya bisa meneriakkan seisi sukma lalu menundukkan kepala. Kadang kala aku menangis. Seolah tak ada yang mau peduli. Are you friends? Real or not real? Aku tak bisa membedakannya lagi. Aku bingung pada kesenangan yang kalian genggam dan hanya mengajak tanpa merangkul. Kadang aku kalut saat kalian menumpahkan sebuah kesulitan dan merangkulku. Setipis itukah caramu bertema...

No title♥

Aku tak mau terbang terlalu tinggi. Aku takut ketika aku jatuh kebangkitan hanya akan menjadi sebuah angan. Mencintainya kini adalah bagian dari hidupku. Bahkan mengingatnya sudah menjadi kebiasaanku. Aku takut pada kata yang terlalu manis, semanis gula yang hambar karena terisi banyak air. Bersamanya, aku mampu melupakan segala asa yang kupunya. Bahkan rasa sabar sedetik saja dapat melunak karenanya. Aku mulai takut kehilangannya. Aku cemburu pada masa lalunya. Aku terlalu mengerti tentang dirinya hingga aku lupa bahwa yang manis memang hanya berada di awal. Aku takut cintamu yang kini begitu hangat akan padam ketika kau tahu bahwa hangatnya cintamu didatangkan oleh dalamnya cintaku. Seperti yang dulu, perjuangan seorang lelaki memang terletak diawal sedang wanita bergerak meradang mempertahankannya.  Kamu tahu betapa sulitnya aku mempercayai seseorang untuk masuk kedalam hatiku? Aku memiliki satu pertanyaan yang mungkin tak ingin kau jawab, sama seperti aku yang tak ingin menj...

Untukmu

Hai. Assalamu’alaikum untukmu yang tadi duduk disebelahku, menyapaku dan menatapku lalu membuka pembicaraan mengenai hal yang kuanggap kusut sedari dulu. Apa kamu tahu akan beratnya berpikir tentang sesuatu hal yang kamu sebut cinta itu? Aku seperti orang bodoh tadi, terdiam dan membisu nampaknya menjadi senjataku. Aku tak tahu apa yang kau pikirkan saat itu, apakah aku mengecewakanmu? Tawaran cinta yang kau berikan membuat aku terpaku. Apakah ini nyata? Aku sedikit aneh memang, namun bayangmu selalu hadir tak menentu. Aku tak mau menyebut ini cinta, terlalu cepat. Aku takut menyakitimu dan aku pun juga takut disakiti olehmu. Aku telah lupa caranya mencintai dan dicintai, namun tampaknya kau mulai mengajariku secara perlahan. Memulai semua dan melupakan kenangan yang telah kukubur jauh-jauh hari. Cinta? Teman hidup? Aku sedikit tertawa mendengarnya. Bukan karena tak menghargaimu, tetapi bukankah kata-kata itu terlalu familiar untuk kita yang tengah mendekat ini? Aku sempat menatap...

latepost nov,10th

Kamu tahu betapa indahnya menatap rembulan selepas mentari tenggelam. Indah sekali sungguh. Namun aku takut berujung pada kekecewaan yang biasa terjadi itu. Aku sering bertanya kepada Tuhan kenapa aku terlahir tak begitu sempurna padahal tujuanku hanya untuk membahagiakan mereka? Aku bahagia dengan ini. Bahkan tawa ini sering terpancing saat aku tengah mengingatnya. Dia hadir dan masuk kedalam mimpiku malam tadi. Aku heran makna apa yang tengah Dia berikan sampai seorang itu bisa masuk kedalam mimpi ini. Di tengah mimpi itu,  aku terlihat bahagia sekali layaknya seorang yang baru menemukan sosok kekasih. Ada yang sempat berkata bahwa berhati-hatilah. Aku bingung ditengah bahagia ini masih saja ada yang namanya sosok waspada. Bukannya hidup haruslah berjalan meski yang datang itu hal menyakitkan. Sebenarnya aku juga takut, dan akupun merasa malas menjalani sesuatu bersama orang yang mungkin salah, bersama ia yang mungkin bukan jodohku. Tapi sampai kapan aku harus berpikiran begini ...

latepost nov,3rd

Lucu sekali ketika kita memaksakan diri kita untuk menumbuhkan rasa cinta kepada seseorang, yang aku sendiri tak tahu siapa orang itu. Ketika aku melihat video itu, aku rindu masa-masa indahnya dicintai oleh yang kita cintai. Tapi cinta yang ingin kurajut ini bukan tuk bersamamu. Aku hanya merindukan sebuah cinta. Aku ingin sekali dirindukan seseorang. Aku ingin ada yang peduli saat aku sedang tersisih seperti saat ini. Aku butuh dukungan yang mampu mendorongku untuk tetap maju. Tadi aku membuka sebuah chat line in group, ada tawaran mengikuti sebuah seminar untuk para jomblo. Haha lucu memang, tapi ingin rasanya aku ikut. Andai jadwal itu tidak bertabrakan dengan acara nenek gombreng itu, pasti aku sudah diam-diam mendaftar. Lumayan kan cuci otak tentang cinta. Bukannya cinta dimasa kita itu diredam agar tak banyak orang yang mengetahui? Agar tetap dapat beristiqomah tanpa mengurangi nilai-nilai dari-Nya. Dokter speasialis cinta? Ha? Beneran ada ya, senyum sendiri liatnya. Kadang ses...