Heartheart

Aku ingin jatuh cinta padamu setiap hari, tiap kali aku terbangun dipagi hari dan membukakan mataku. Merefresh hati yang kubangun agar tetap utuh terjaga. Aku ingin merindukanmu setiap waktu, karena dengan merindukanmu duniaku terasa lebih indah. Membayangkan wajahmu setiap kita bertemu yang kutatap dengan tawa. Kau membuatku terbiasa akan hadirmu, sedikit saja tiada kabar rasanya ada yang hilang. Merindukanmu, rasa selalu ingin bertemu. Ah, aku takut kau bosan akan hadirku jika kita selalu bertemu. Bukankah manusia punya cara tersendiri untuk mengemukakan apa yang dia rasa, termasuk perinduan.
Aku selalu bersyukur, ada saja cara Tuhan mempertemukan umatnya, memberi cinta, menyatukan, saling menyayangi, saling mencintai, saling merindukan saat jauh. Akan lebih disyukuri lagi bila yang ia didekatkan memang benar-benar jodoh kita. Tak susah payah lagi merasakan sakitnya mencintai, sakitnya kehilangan, sulitnya melupakan dan mencari-cari lagi, dapat kembali lepas lagi kemudian kembali mencari.
Kalau kita sedang bersama seseorang, ada kalanya ingin berusaha menjadi yang sempurna, mencoba menjadi apa yang ia mau, ya walaupun tak mungkkn bisa. Kita ya kita, tetap akan menjadi diri kita hanya dapat menjadi lebih baik. Bodoh ketika memikirkan hal tersebut, logika tanpa memandang cinta selalu berkata bahwa kita harus menjadi kita, tak peduli celoteh orang, asupi ia dengan kekuranganmu, karena jika memang benar cinta bau raflesia ditubuhmu akan dipeluk dan diciumnya. Jikapun ada sesuatu yang nantinya bukan yang diharapkan, mungkin itu cara Tuhan menunjukkan bahwa dia bukan jodoh kita, tak perlu bersedih seperti beberapa waktu lalu. Betapa bodohnya ketika meratapi kehilangan seseorang yang belum tentu jodoh kita, malu sama yang benar jodoh kan ya.
Pun juga tentang imajinasi yang kau buat, tentang orang yang kau cemburui, tentang masa lalunya, tentang ia saat tak sedang bersama, tentang tentang tentang. Kamu lupa bahwa senyummu dapat memusnahkan imajinasi itu. Orang-orangpun tak suka melihat wajah burukmu akhir-akhir ini, suram, tak bergairah. Tersenyumlah setiap saat agar orang-orang yang berada didekatmu pun ikut tersenyum! Berjanjilah untuk menjadi yang lebih baik, untuk cita cinta yang sedang kau tanam. Untuk mengubah gemerlap menjadi terang.

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Sakit! Aku Rindu