New life, new me!
Aku ingin terbang seperti burung kesana kemari menghirup udara segar, aku ingin seperti orang, bukan seperti plastik yang dibakar yang menyusut dan makin hilang, yang ada hanya bau asap yang terbakar.
Duniaku semakin menyendiri. Aku tak lagi kesana kemari. Yang ada hanya sebuah ruangan tempat aku bernapas. Kalau aku memang benar sendirian aku ingin pulang ketempat ayah. Tapi aku sekarang memiliki kehidupan yang harus kujalani dengan ikhlas. Aku tak pernah menyalahkan takdir. Tapi kenapa takdir buruk selalu menyerta. Aku ingin hidup dengan cinta, tapi apakah ia mencintaiku. Seperti katanya "susah untuk mengambil hatinya".
Disampingku ada bayi kecil yang akan mencintaiku. Pasti akan mencintaiku. Aku harus sabar menunggunya memelukku, dan berkata "i love you,ibu" dengan tulus. Kelak aku akan menua. Sebenarnya aku tak perlu menangisi kehidupan ini. Seperti dalam benakku, hidup ini adalah drama tuhan. Aku sedang ditugaskan untuk acting sebagai orang dengan takdir yang buruk, yang mungkin kelak akan menjadi bahagia.
Tapi aku tidak lagi mencita-cita kan bahagia, semakin aku menginginkannya. Semakin aku jauh dari kata itu. Terserah Tuhan saja. Akan aku ikuti drama ini sampai mati. Tapi aku tetap percaya pada akhirnya Tuhan selalu memberiku takdir yang baik, mungkin belum saja, semoga bahagia itu hadir bukan ketika hari-hari terakhirku nanti.
Aku hancur. Kehilangan segalanya, dulu aku hanya punya teman. Tapi itu sekarang juga hilang. Entah ini azab atas dosa yang mungkin tak kuketahui, atau ujian karena aku selalu meminta kepada Tuhan untuk menaikkan derajat hidupku.
Melalu Tulisan ini, aku meminta maaf kepada semua yang dekat, yang mengenalku dengan baik atau tidak, orang-orang seperlewatan, jika aku adalah seorang yang terlalu mengecewakan. Aku sendiri tidak mengerti atas semua yang terjadi.
Dari aku yang merasa kesepian.
Comments
Post a Comment