Entah

Beberapa hari ini aku mulai baik saja, parasnya mulai terlihat sebuah senyuman, yang artinya aku juga ikut tersenyum. Tapi kalau boleh jujur, aku kadang iri padanya yang masih bisa berpergian kemana-mana. Aku kadang merasa overthinking saat dia ke entah. Aku hanya bisa berdoa semoga Tuhan melindungi keluarga kecilku. 

Aku ingin bernyanyi menari tertawa terbahak-bahak, aku ingin dunia tahu bahwa aku sedang baik saja, walaupun aku sendiri tidak tahu bagaimana aku. Aku ingin memiliki tempat untuk mengekpresikan diri. Aku ingin menangis, tersenyum, melamun, mengkhayal, dsb tanpa ada siapa-siapa. Ruang privasiku saat ini hanyalah kamar mandi. Tapi aku hanya memiliki sedikit waktu disana. Aku dikejar-kejar waktu saat ini.


Didepanku, kupandangi bayi mungil kesayanganku. Betapa dia selalu mencari perhatian, selalu ingin dimanjakan dipeluk, dan merengek. Aku suka itu. Tapi anakku, aku kadang takut menghadapimu. Asiku tak cukup banyak untuk memenuhi kebutuhanmu. Maafkan aku.  Saat kau tidur, aku rindu. Saat kau bangun, aku kadang merasa risau. Terkadang merasa berat saat memberikanmu tambahan susu formula. Maafkan aku yang tak cukup baik bagimu. Tapi anakku, percayalah pada pundak ibumu ini. Aku saat ini sedang berada dititik yang terendah. Beri aku waktu berpikir bagaimana caranya untuk bangkit. Karena saat ini, ibumu rasanya tidak banyak waktu untuk berpikir. I love you, my baby.


Comments

Popular posts from this blog

Jangan Sakit! Aku Rindu