Posts

Dear my husband

Suamiku, cintai aku dengan kasihmu, karena untuk hidup bersamamu aku sangat membutuhkan itu. Suamiku, tuntun aku jika masih banyak dariku yang bukan maumu. Suamiku, jangan acuhkan aku dilingkungan keluargamu, karena itu sangat menyakitiku. Dan jika kau sangat ingin memulangkan aku, pulangkan saja aku pada ayahku jangan ibuku. Suamiku, sebisa mungkin aku akan menjaga pernikahan kita. Tapi jika kelak kau masih saja dengan egomu dan ingin membuangku, apalah aku. Suamiku, jika kau marah padaku, marah sebentar jangan terlalu lama.  Suamiku, rumah ini kurang baik bagi kita. Kau menuruti segalanya, termasuk tidak sekasur denganku. Sedangkan untuk kebebasanmu, kau tak peduli jika ada yang melarangmu. Kau menaruhku disini, hanya menaruh, bukan untuk menuntun, mengasihi, menjadikanku istri. Apa karena bagimu aku hanya beban. Suamiku, jika kau memang ingin melepasku, kenapa kau tidak bunuh saja aku. Kau sudah menghancurkan mentalku, sangat hancur, apalah arti sebuah fisik jika jiwaku sangat mende

My baby❤️

  Halo sayang, sekarang kamu belum bisa banyak bicara ya nak, hanya bisa menangis dan minum susu. Semoga lelahku menjadi lillah aamiin ya Rabb. Anakku sayang, ibu tidak bisa berjanji bahwa kita memiliki keluarga yang utuh, keluarga yang bahagia seperti orang-orang, tapi percayalah kalau ibumu akan selalu mencintaimu. Jangan salahkan ayahmu jika dia tidak bisa mencintai ibu, karena ini adalah garisan dari suratan takdir yang harus kita jalani. Jangan pernah mengeluh sayang. Kau boleh menangis, tapi hiduplah dengan penuh semangat sampai kau lupa bahwa kita sedang berada dititik yang mungkin tidak baik-baik saja. Kalau kau memiliki rasa, bantu ibu untuk berdoa pada Tuhan agar setiap kebaikan yang kita inginkan dapat terwujud. Percayalah kau akan terus bersamaku, takkan ada yang bisa memisahkan kita kecuali maut. Jika kamu bisa mendengar dan merasakan, saat ayahmu tadi malam berkata ingin pisah dan mengambilmu, itu akan terjadi hanya saat ibumu sudah tidak ada sayang. Kita akan selalu bers

Dear,love

Dear, my lovely baby❤️ Jadi anak yang sehat, shaleh, kuat, penurut, pemberani ya sayang. Jadi anak yg cerdas, jadilah anak yang dicintai banyak orang. Anakku, selama aku masih bernafas, aku akan selalu berada di sampingmu. Ayahmu nampaknya mulai menyayangimu, ibumu turut dan sangat senang melihatnya sayang. Maafkan kamu lahir bukan berada di keluarga kecil yang penuh cinta. Kelak jika beruntung, semoga keluarga kita selalu berada dalam kedamaian. Maafkan ibumu yang belum bisa meluluhkan hati ayahmu. Saat ini aku hanya sibuk mengurusmu, kadang sedikit jeda kuhabiskan untuk melakukan sedikit pekerjaan rumah.  Disini, dirumah ini, mungkin akan lebih sulit untuk membuat ayahmu mencintai ibumu. Gerak kami sangat terbatas dan sedikit privasi. Semua orang mencintai kamu itu sudah lebih dari cukup sayang. Tak peduli walau seluruh dunia membenci ibumu. My lovely baby, baby gemoy, doakan umur ibumu panjang dan selalu sehat ya nak. Semoga rezeki kita juga banyak. Maafkan ibu juga belum punya apa-

Entah

Beberapa hari ini aku mulai baik saja, parasnya mulai terlihat sebuah senyuman, yang artinya aku juga ikut tersenyum. Tapi kalau boleh jujur, aku kadang iri padanya yang masih bisa berpergian kemana-mana. Aku kadang merasa overthinking saat dia ke entah. Aku hanya bisa berdoa semoga Tuhan melindungi keluarga kecilku.  Aku ingin bernyanyi menari tertawa terbahak-bahak, aku ingin dunia tahu bahwa aku sedang baik saja, walaupun aku sendiri tidak tahu bagaimana aku. Aku ingin memiliki tempat untuk mengekpresikan diri. Aku ingin menangis, tersenyum, melamun, mengkhayal, dsb tanpa ada siapa-siapa. Ruang privasiku saat ini hanyalah kamar mandi. Tapi aku hanya memiliki sedikit waktu disana. Aku dikejar-kejar waktu saat ini. Didepanku, kupandangi bayi mungil kesayanganku. Betapa dia selalu mencari perhatian, selalu ingin dimanjakan dipeluk, dan merengek. Aku suka itu. Tapi anakku, aku kadang takut menghadapimu. Asiku tak cukup banyak untuk memenuhi kebutuhanmu. Maafkan aku.  Saat kau tidur, aku

😔

Aku ingin menulis banyak disini. Mungkin kau akan merasa bosan. Hai blogger hanya kamu temen aku saat ini. Temani aku terus ya. Aku ingin mengemis kepada Tuhan banyak cinta. Duniaku terasa mati. Senyum yang mudah kutuang dengan mudah kini mulai terasa sirna. Aku lelah tiada cinta di dunia. Entah mengapa aku sangat menginginkannya.  Tuhan, aku ingin selalu terpejam saja. Tapi kini aku harus selalu siaga dengan tawa. Tapi air mataku terkadang mengalir begitu saja. Aku marah karena ia tidak berhenti, aku malu saat ia berhenti.  Tuhan, aku tengah mempersiapkan mentalku. Terserah banyak orang yang menghina aku tak peduli. Yang penting aku hidup. Aku ingin seperti mereka yang banyak tertawa diluaran sana, entah seberat apa masalahnya.  Tuhan percayalah aku tak akan lari. Tapi aku juga tidak bisa berjalan. Aku juga seperti tidak merangkak. Aku hanya diam diam dan diam. Tuhan aku juga ingin mengemis tawa. Mengemis rasa ceria. Tuhan hibur aku dengan cara-Mu. Tuhan aku tidak tahu ini rasa lelah

Campur aduk 2

Barusan ia masuk dan tampak sibuk. Dicari bpkb motornya dan kembali ke depan rumah. Aku ingin hari liburnya yang sedikit itu, dihabiskan bersamaku. Tapi apalah daya aku bukanlah prioritasnya. Barusan ibunya masuk dan melihat buah hati kecil kami. Ditanyakannya mau makan apa malam ini, aku bilang terserah. Lalu ibu bertanya lagi kemana "dia"? Aku hanya jawab mungkin sedang mengurus urusan kendaraan tadi. Aku malu karena tidak tahu dimana dia sekarang. Ia sering tidak bilang apa dan mau kemana. Waktu sdh menunjukkan pukul 21.55 wib, dan ia belum juga pulang. Untung tadi ada sister in law yang main ke kamar, sedikit bercerita dan terhibur, menaikkan mood ku yang rada kacau. Katanya lewat pesan WhatsApp sedang berada di tempat rekan kerjanya. Pulanglah aku rindu. 21.20 akhirnya dia masuk ambil charger, ditakutkan disuruh masuk dinas, dan keluar lagi. Ya sudahlah, aku mau ikut baby tidur saja. Bismillah istirahat. Aku terbangun karena si baby mungil. 13.30 aku keluar dan mendapati

Campur aduk!😔

Tadi pagi aku pergi untuk kontrol. Awalnya sedikit ribet dan banyak hana hene dari keluarga, maklum ibu baru yang masih banyak harus belajar. Kulihat parasnya entah apa yang dipikirkannya. Membuat aku sedikit gundah dan tidak tahu harus bicara apa. Ditengah perjalanan dia mencoba membuat aku tersenyum, dan dia berhasil, aku suka saat ia tersenyum, aku suka saat ia bercerita bermain dan menunjukkan perhatian. Sesenang itu mood pagi tadi. Rumah sakit hari ini tampak ramai. Kugendong bayi mungil ini dengan penuh hati-hati. Antrian ke 160an kami dapatkan sehingga tidak bisa menunggu lama. Kami pulang berharap esok dapat antrian yang diinginkan. Matahari mulai terik siang ini. Tiba dirumah ia pamit untuk bercengkrama dengan temannya. Kubebaskan ia agar tidak merasa dilema.  Ashar berkumandang tapi ia belum juga pulang, aku mulai resah dan kembali gundah. Kuintip luaran sana ternyata dia sudah ada. Kutunggu ia diruangan kecil ini.  Diapun masuk dengan ketidakpeduliannya. Entah mengapa manusi