YA!💙
Karena aku percaya Tuhan memiliki cara tersendiri untuk menyatukan umatnya. Mungkin aku bukan bidadari yg baik hati sperti di film-film. Setidaknya aku sudah berusaha dan mencoba memberikan yang terbaik. Entah berapa penilaian yang akan diberikan.
Karena aku percaya kita pasti jauh bila Dia ingin dan kita pasti akan dekat bila Dia ingin dan KAU ingin. Jika khilafku menjadi masalahmu, bagaimana kau bisa mengatasi masalah-masalah yang lain. Jika amarahku tak kau redakan, dan menjadi persoalanmu, betapa kamu tidak mengerti aku.
Aku selalu menunggu kebahagiaanku. Entah didatangkan olehmu ataupun sayap-sayap burung diluar sana. Bila tangisku tak menyentuhmu, bagaimana kau bisa bahagia bersamaku. Aku seperti daun-daun yang berterbangan saat ini. Tidak tahu ingin pergi kemana. Kau melarangku menghubungimu, bukan? Entah apa maksudnya aku tak tahu. Yang aku tahu aku hanya mengikuti keinginanmu saja yang mungkin bisa membuatmu lega dan berefleksi sejenak.
Hai Tuan, aku bukan kacungmu yang bisa kau perlakukan semaumu. Perlakukan aku seperti kau ingin mendapatkan barang-barang kesukaanmu yang harus kau beli. Kau tahu betapa aku mengertinya dirimu. Tiap kali aku merengek manja tak lain hanya ingin perhatian darimu, dimanjakanmu. Bukan dimarahi apalagi diacuhkan. Tidak ada cinta yang saling menyakiti kecuali tidak disengaja. Apa kau sengaja melakukannya?
Mataku menyipit, perih, masih belum mau tidur. Lagi-lagi aku hanya bisa mengeluh pada sebuah tulisan. Tulisan yang menjadi saksi betapa bodoh, kuat atau hebatnya aku.
Hai cinta, masihkah kau mempertahankan egomu diatas rinduku yang semu. Apa cintamu masih seperti dulu. Aku rindu saat awal kita bertemu, kasmaran kata orang. Waktu itu aku seperti orang yang paling beruntung sedunia, sungguh! Akankah kau kembali.
Comments
Post a Comment