Remember

Ada yang terlupakan dalam melakukan hubungan sosial. Apa yang menurut kita baik belum tentu baik bagi orang. Mungkin kita akan berusaha untuk menjadi yang terbaik, namun yang terbaik entah apa baginya. Jangan terlalu banyak bergerak, baikmu pun kadang lewat begitu saja. Cukup intropeksi diri, mungkin banyak hal yang kurang darimu yang banyak dimiliki orang lain. Aku pernah bermimpi menjadi seorang putri dan aku kira akan mewujudkannya, namun sejenak ada yang menyadarkan bahwa aku bukanlah apa dan siapa.
Tentang dunia yang kadang tak terbuka, bahkan tertutup. Mataku melebar dan menatap keatas bahwa aku pasti bisa, linanganku hanya sementara, bayang-bayang itupun pasti musnah walaupun akan kembali lagi pada akhirnya. Dunia ini terasa kecil bagiku, semuanya terlihat gelap, terang dan kembali gelap. Kesibukan duniapun menjadi ajang untuk mengisinya. Kau tahu, kadang aku berpikir semua palsu, semua menduakanku. Tentang rumah yang tak pernah ku betah, tentang mimpi yang belum tercapai, tentang cinta yang kau cari-cari. Kadang aku tersadar, berharap pada manusia hanyalah akan mendapat kecewa. Bahkan tangis yang kau sembunyikanpun tak pernah mereka rasakan.
Aku berkicau pada layar. Dunia ini kalau tak cantik takkan dihiraukan, kadang kesempurnaanpun menjadi tantangannya. Berusahalah menjadi cantik walau tak cantik. Cantik hatimupun kadang dikalahkan oleh rupanya. Kadang kala kita berjuang, kadang juga dibuat rapuh olehnya.
Kadang pula kita tak perlu heran,  ini dunia dan bukanlah surga yang apapun yang kita inginkan akan terwujud. Kadang kita dibuat kecewa. Tapi rasa kecewa itulah yang menguatkan kita. Bahwa kita layak, biarkan sedikit angkuh bila itu membahagiakan diri. Tentang cinta, dari awal aku telah membiarkannya mengalir. Mencintaimu dengan caraku entah berapa nilai yang dia beri untukku. Aku tak pernah melarangnya untuk behubungan dengan siapapun. Bukan karena tak peduli, tapi aku sadar bahwa kamu berhak mencari wanita terbaik yang akan mendampingimu. Mungkin pula banyak yang kurang dariku yang tak lekat dihatimu hingga kamu menghibur diri dengan orang lain. Mungkin cinta memang seperti itu. Tentang bagaimana membuatnya bertahan dan tidak pergi, tentang membuat dia percaya dengan ketulusanmu, tentang keyakinan bahwa kamu benar-benar menyayanginya, tentang tidak ada yang lebih menyayanginya selain kamu, tentang orang lain yang lebh sempurna daripada kamu dekat dengannya, dan tentang bagaimana menghargai dan dihargai.
Kau tahu, aku adalah pencemburu hebat, si egois berat. Aku tahu segala tentangmu. Aku tidak terlalu bodoh mengenai hal itu. Namun ada hal yang kadang tak perlu diperdebatkan, cukup diresapi dihati dan diketahui sendiri. Kadang merasa dipermainkan olehnya, ketika merasa menjadi seorang putri tetapi banyak putri-putri lain yang dimanjakannya. I'm not the only one. Mungkin sekarang tidak, tapi waktu lalu, semenjak hari itu, katamu. Aku terpikir, apa makna cinta yang kau utarakan di waktu-waktu lalu, meyakinkanku seolah tak ada yang ingin kau sapa lagi, mungkin aku terlalu bodoh dan seperti orang bodoh. Merasa dicintai dan mencintai namun nyatanya (...). Bila tahu, kau pasti merasa bahwa aku tak yakin. Aku bukan orang seperti itu. Aku hanya kecewa, ketika aku merasa sempurna dan kau gugurkan. Kau mengingatkanku bahwa aku tidak sempurna. Pantas saja tanggal yang selalu kutunggu-tunggu itu tak pernah kau hiraukan, tak pernah kau spesialkan, bahkan hanya mengucapkannya sekalipun.
Aku selalu diingatkan tentang hal-hal itu.

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Sakit! Aku Rindu