Masa

Ada sebuah kisah yang mengaitkan kita pada suatu masalah, masa lalu. Mungkin banyak tidaknya hiruk pikuk masa lalu yang kadang membayang mengingatkan kita akan pentingnya memahami, mengontrol emosi agar tidak menyiksa diri. Bahkan sempat aku berpikir, entah  memang tidak tahu atau mungkin tidak mau tahu tentang kamu dan lalu. Itu sudah berlalu dan sekarang tentang kita. Ada sedikit rasa takut yang terlintas dalam bayangku. Aku takut impian yang kubangun hanya sebatas impian saja. Aku takut kamu pergi sama seperti lalu, kamu berlalu. Bahkan masa lalumu pun tengah mengintip kita. Ada sedikit resah yang terlintas, namun aku bahagia. Ia hanya bisa mengintip kita, mungkin juga bisa mengobrol denganmu entah lewat apa, tapi aku memilikimu, bersamamu dan aku percaya itu.
Tentang hati yang kian mendekat, bahkan raga kita pun semakin merekat seperti takut terpisahkan oleh apapun. Cinta mungkin murni, kadang yang menjalankannya sedikit kotor. Ada suatu yang membekas, terdiam berjalan begitu saja. Aku dibuat lemah olehnya. Terlamun entah memikirkan apa, sedikit membayangkan saat-saat bersamamu. Aku mencintaimu dengan caraku, begitupun kamu, mencintaiku dengan caramu.
Ada garis-garis yang kita buat untuk melangkah. Semoga ini bukan angan, seperti orang yang merajut angan  menepis janji lalu pergi, bukan karena kesalahan seorang pasangan, tetapi cintanya yang hilang. Bagiku semua orang sama. Semua orang jatuh cinta, semua orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, bahkan semua orang diciptakan sempurna. Semua hanyalah masalah kecocokan dan ketakutan untuk menyalahkan diri atas kesalahan yang dibuat, entah itu baru diketahui saat awal bersama ataupun berakhir dengan kepedihan. Tentang garis itu, aku tersenyum mengingatnya berharap semoga kecocokan terus bersama kita. Aku selalu menunggu kesetiaan darimu. Kamu mungkin setia hingga saat ini, tapi aku menanti kesetiaanmu hingga nanti. Aku ingin kau percaya dengan kita, karena percaya atau tidak, dengan cinta kita akan kuat, sekalipun ada saja rintangan yang akan menghadang. 
Tuk sejenak dan setiap saat, ingatlah kita. Jatuh cinta setiap hari agar cinta itu tidak mati.

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Sakit! Aku Rindu